5. Setiap orang yang masih hidup mengikuti keinginan badaninya yang lemah, tujuan hidupnya hanyalah untuk memuaskan keinginan dirinya sendiri. Tetapi setiap orang yang hidupnya bergantung kepada Roh Allah ditolong-Nya untuk berpikir sesuai dengan kehendak-Nya.
6. Kalau tujuan hidup kita hanya untuk memuaskan keinginan badani kita sendiri, berarti kita terjerat dalam kematian roh dan jiwa. Tetapi kalau hidup kita dikuasai oleh Roh Allah, berarti kita akan mendapatkan hidup yang selama-selamanya dan akan merasa tenang dalam perlindungan Tuhan.
7. Kalau tujuan hidup seseorang hanya untuk memuaskan keinginan badaninya, berarti dia memusuhi Allah. Dia tidak mau menaati peraturan Hukum Allah dan sama sekali tidak mampu menjalankannya.
8. Karena orang yang hidup menurut keinginan badaninya sendiri tidak mungkin berkenan kepada Allah.
9. Tetapi setiap kalian yang bersatu dengan Kristus tidak lagi dikuasai oleh keinginan badanimu! Melainkan kamu dikuasai oleh Roh Allah, karena Roh Kristus benar-benar ada di dalam dirimu. Kalau Roh Kristus tidak ada di dalam diri seseorang, berarti dia bukanlah milik Kristus.
12. Jadi Saudara-saudariku, sekarang kita wajib hidup menurut pimpinan Roh Allah. Jangan lagi keinginan badani kita yang menjerat dan menguasai hidup kita!
13. Karena kalau kita hidup menuruti keinginan badani kita, roh dan jiwa kita tetap mati. Sebaliknya dengan pertolongan Roh Allah hendaklah kita berpikir bahwa secara badani kita sudah mati terhadap keinginan dosa, maka kita akan hidup!
14. Karena semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anggota keluarga Allah.
15. Karena Roh-Nya yang sudah diberikan kepada kita bukanlah untuk memperbudak kita, sehingga kita menjadi takut menghadap Allah. Tetapi Roh-Nya menjadikan kita anak angkat-Nya. Dan sebagai bukti, sekarang Roh-Nya memimpin kita untuk berseru kepada Allah, “Abba, ya Bapa!”
16. Jadi Roh-Nya sendiri meyakinkan roh kita bahwa kita adalah anggota keluarga-Nya.