16. Jadi kunci untuk dibenarkan di mata Allah adalah percaya penuh! Orang-orang yang percaya penuh kepada-Nya akan menerima berkat dari janji Allah seperti yang terjadi kepada Abraham. Allah mengatur seperti itu supaya pembenaran sesuai dengan janji itu merupakan hadiah yang diberikan secara cuma-cuma. Dan kalau janji itu adalah hadiah, artinya semua keturunan Abraham pasti akan menerimanya. Janji itu bukan hanya untuk keturunannya yang hidup sesuai dengan Hukum Taurat, tetapi juga untuk keturunan yang percaya penuh seperti dia. Jadi di hadapan Allah secara rohani Abraham adalah nenek moyang kita semua.
17. Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci tentang Abraham, “Aku akan menjadikan engkau bapak dari banyak bangsa.” Abraham mempercayai perkataan Allah itu, karena dia tahu bahwa Allah yang menghidupkan orang mati, dan dia percaya bahwa melalui perkataan-Nya saja Allah menciptakan hal-hal yang belum pernah ada menjadi ada.
18. Pada waktu itu tidak ada pengharapan bagi Abraham untuk mempunyai anak, tetapi Abraham terus berharap kepada Allah dan percaya kepada janji itu. Hal itulah yang membuatnya menjadi bapak bagi banyak bangsa, sama seperti yang dikatakan Allah kepadanya, “Keturunanmu akan menjadi banyak sekali.”
19. Saat itu Abraham sudah menyadari bahwa dia sudah berumur hampir seratus tahun dan sudah terlalu tua untuk menjadi bapak. Lagi pula, Sara tidak bisa lagi mempunyai anak. Biarpun begitu, sama sekali dia tidak meragukan akan janji Allah.
20. Abraham tidak setengah hati ketika dia percaya bahwa Allah bisa melakukan apa yang sudah Dia janjikan kepadanya. Dia sudah mengambil keputusan untuk menghormati Allah, jadi dia semakin percaya,
21. sampai dia yakin penuh bahwa Allah mampu melakukan apa yang sudah Dia janjikan.
22. Jadi karena itulah, Abraham “diterima Allah sebagai orang yang hidupnya benar.”
23. Kata-kata, “diterima sebagai orang yang hidupnya benar” tidak hanya tertulis tentang Abraham.