Matius 27:7-24 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

7. Jadi, sesudah membicarakannya, mereka memutuskan memakai uang itu untuk membeli ladang yang dulu milik seorang tukang bejana keramik. Lalu tanah itu dijadikan sebagai kuburan untuk para pendatang dan orang-orang asing yang meninggal di Yerusalem.

8. Oleh karena peristiwa ini diketahui kepada para penduduk Yerusalem, maka sampai hari ini ladang itu dikenal dengan nama “Ladang Tumpahan Darah.”

9. Dengan demikian, tanpa mereka sadari, mereka sudah menepati apa yang dinubuatkan oleh Nabi Yeremia,“Mereka akan mengambil ketiga puluh uang perak itu— yaitu harga jual yang ditetapkan oleh orang-orang Israel terhadap Dia,

10. dan mereka akan memakai uang itu untuk membeli sebuah ladang yang dulu milik seorang tukang bejana keramik. Ini sudah ditetapkan Tuhan dan diberitahukan kepada saya.”

11. Ketika Yesus diperhadapkan kepada Gubernur Pilatus, dia bertanya kepada Yesus, “Apakah kamu raja orang Yahudi?”Jawab Yesus, “Demikianlah.”

12. Tetapi ketika imam-imam kepala dan para pemimpin Yahudi melaporkan tuduhan-tuduhan tentang kesalahan Yesus, Dia tidak menjawab apa-apa.

13. Jadi Pilatus berkata kepada-Nya, “Apakah kamu tidak mendengarkan begitu banyak tuduhan mereka tentang kamu yang mereka laporkan?”

14. Tetapi Yesus tetap tidak menjawab sepatah kata pun. Karena itu Pilatus menjadi sangat heran.

15. Setiap tahun pada Hari Raya Paskah di Yerusalem, sudah menjadi kebiasaan setiap gubernur Roma untuk membebaskan satu orang dari penjara, sesuai dengan pilihan masyarakat.

16. Pada waktu itu, ada penjahat terkenal dalam penjara yang juga bernama Yesus, tetapi dia juga disebut Barabas.

17. Secara kebetulan, pada pagi itu orang banyak sudah berkumpul di istana gubernur karena kebiasaan tersebut. Lalu Pilatus bertanya kepada mereka, “Siapakah yang kalian pilih untuk saya bebaskan?— Yesus yang juga disebut Barabas, atau Yesus yang sebagian dari kalian menganggapnya sebagai Kristus?”

18. Pilatus sengaja berbicara seperti itu karena dia sudah tahu bahwa imam-imam kepala iri hati kepada Yesus. Dia tahu bahwa alasan itu yang membuat mereka menyerahkan Yesus kepadanya.

19. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, istrinya mengirim pesan kepadanya. “Janganlah kamu apa-apakan orang yang tidak bersalah itu yang sekarang kamu adili! Karena tadi malam aku bermimpi tentang dia, dan hal itu sangat menghantuiku.”

20. Sementara itu, imam-imam kepala dan para pemimpin Yahudi terus menghasut orang banyak supaya mereka meminta Pilatus untuk membebaskan Barabas dan menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus.

21. Jadi Pilatus bertanya lagi, “Dari kedua orang ini, siapa yang kalian pilih untuk saya bebaskan?”Jawab mereka, “Barabas!”

22. Maka Pilatus bertanya, “Kalau begitu, apa yang kalian mau saya lakukan terhadap Yesus?— yang kalian sebut ‘Kristus.’”Mereka semua berteriak, “Salibkan dia!”

23. Lalu Pilatus bertanya lagi kepada mereka, “Kenapa? Kesalahan apa yang sudah dia perbuat?”Tetapi mereka berteriak-teriak lebih keras lagi, “Salibkan dia!”

24. Saat itu Pilatus menyadari bahwa usahanya untuk membebaskan Yesus tidak berhasil, tetapi malah terjadi kerusuhan. Jadi dia menyuruh orang untuk membawa mangkok berisi air kepadanya, lalu dia mencuci tangannya di hadapan mereka sambil berkata, “Saya tidak bisa dipersalahkan karena kematian orang ini! Kalian sendirilah yang menanggung hukuman Allah atas kematiannya.”

Matius 27