5. tetapi karena janda ini terus saja datang mengganggu saya, sebaiknya saya memutuskan perkaranya dengan adil. Dengan begitu, dia tidak akan datang lagi menyusahkan saya.’”
6. Lalu Tuhan berkata, “Perhatikanlah apa yang dikatakan oleh hakim yang tidak adil itu!
7. Kalau hakim itu bisa menolong perkara janda itu, pastilah Allah akan menolong umat-Nya yang Dia sendiri sudah pilih— yang terus memohon kepada-Nya siang dan malam. Dia akan menjawab doa mereka tanpa menunda-nunda waktunya!
8. Aku sungguh-sungguh berkata kepada kalian: Allah akan segera memutuskan semua perkara mereka dengan adil. Biarpun begitu, ketika Anak Manusia— yaitu Aku, datang kembali, belum tentu Aku menemukan orang-orang yang masih percaya kepada-Ku di dunia ini.”
9. Ada orang-orang yang hadir di situ merasa diri mereka benar di hadapan Allah dan oleh karena itu mereka menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain. Jadi Yesus menyampaikan perumpamaan yang berikut ini:
10. “Adalah dua orang pergi ke teras Rumah Allah untuk berdoa— yang satu orang Farisi dan yang satu lagi penagih pajak.
11. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dengan membanggakan dirinya sendiri, ‘Ya Tuhan, saya berterima kasih kepada-Mu karena saya tidak berdosa seperti orang-orang lain— dan khususnya seperti penagih pajak yang di sana. Karena saya tidak mencuri, tidak menipu, dan tidak berzina.
12. Saya berpuasa dua kali seminggu, dan saya memberikan perpuluhan dari seluruh penghasilan saya.’