3. Jadi, karena sejak awal saya sudah selidiki semua peristiwa itu dengan teliti dari para saksi mata, maka saya berpikir, “Sebaiknya saya menuliskan laporannya secara teratur untuk Bapak Teofilus.”
4. Dengan begitu, Bapak mengetahui bahwa apa yang diajarkan kepada Bapak adalah benar sekali.
5. Pada waktu Herodes memerintah sebagai raja di propinsi Yudea di bawah pemerintahan raja agung di Roma, ada seorang imam bernama Zakaria. Dia adalah salah satu anggota dalam kelompok imam yang bernama kelompok Abia. Istrinya bernama Elisabet. Dia juga berasal dari keturunan Harun— imam yang pertama.
6. Kehidupan Zakaria dan istrinya menyenangkan hati Allah, karena mereka selalu hidup benar menurut kemauan Allah— yaitu selalu menaati semua perintah dan peraturan Tuhan tanpa kesalahan.
7. Tetapi mereka tidak mempunyai anak karena Elisabet mandul, dan mereka juga sudah sangat tua.
8. Pada suatu hari ketika kelompok Abia mendapat giliran untuk melayani di Rumah Allah, Zakaria menjalankan tugasnya sebagai imam di hadapan Allah.
9. Dan seperti kebiasaan para imam, mereka membuang undi untuk mengetahui siapa yang akan membakar kemenyan di bagian Rumah Allah yang bernama Ruang Kudus. Dan ternyata Zakaria yang terpilih untuk tugas itu.
26-27. Ketika Elisabet hamil enam bulan, Allah mengutus malaikat Gabriel kepada seorang perawan muda bernama Maria yang tinggal di kota Nazaret di propinsi Galilea. Maria bertunangan dengan Yusuf— seorang keturunan Daud.
28. Begitu malaikat itu sampai, dia berkata, “Salam! Tuhan sungguh baik hati kepadamu. Dia menyertaimu!”
29. Maria sangat terkejut mendengar perkataan malaikat itu dan bertanya-tanya dalam hatinya tentang arti salam itu.
30. Lalu malaikat itu berkata lagi kepadanya, “Jangan takut Maria. Allah sangat baik hati kepadamu.
31. Dengarkanlah! Kamu akan hamil dan melahirkan seorang Anak laki-laki. Hendaklah kamu menamakan Dia Yesus.