1. Oleh karena semua itu, Saudara-saudari, marilah kita ingat dan mengikuti cara hidup para pahlawan iman kita yang sudah mendahului kita dan yang sedang menanti-nantikan kita sekarang! Jadi, marilah kita lepaskan dan tinggalkan semua beban dan dosa yang menghalangi kita dalam pertandingan yang sudah ditetapkan Allah untuk kita jalani, dan marilah kita terus berjuang mencapai tujuan kita.
2. Dalam pertandingan ini, biarlah mata kita terus memandang ke depan— yaitu kepada Yesus. Dialah Raja dan Pahlawan Iman yang terutama bagi kita, dan Dia menyelesaikan pertandingan yang diberikan kepada-Nya dengan sempurna. Dia rela menahan penderitaan yang sangat memalukan di kayu salib karena Dia memandang terus ke depan kepada sukacita yang disediakan untuk Dia di kemudian hari. Sekarang Dia sudah duduk menantikan kita di tempat yang paling terhormat di samping takhta Allah.
3. Karena itu, biarlah kita selalu merenungkan teladan Yesus— yang berdiri teguh ketika orang-orang berdosa menghina dan menganiaya Dia dengan sangat kejam. Kalau kita meneladani Yesus, kita tidak akan gampang lemah dan putus asa.
4. Karena memang, dalam perjuangan kita melawan dosa, kita belum sampai terbunuh.
22-23. Sebaliknya, secara rohani kita sudah datang kepada Allah melalui perjanjian yang baru. Dan kita diantar oleh Kristus ke Bukit Sion yang baru— yaitu Yerusalem surgawi dan tempat tinggal Allah yang hidup. Kita disambut dengan sukacita sebagai warga kerajaan surga oleh ribuan malaikat, karena kita datang melalui Anak Pertama Allah dan mewarisi segala sesuatu bersama Dia. Kita jemaat dari Anak Allah, dan setiap nama kita tertulis dalam buku kehidupan di surga. Kita diterima oleh Allah— yaitu Dia yang akan mengadili semua orang, dan kita sekarang masuk dalam persekutuan semua orang benar yang sudah mendahului kita dan sudah dijadikan sempurna.