10. Karena terkutuklah orang yang berusaha membenarkan dirinya di hadapan Allah dengan cara menaati Hukum Musa! Karena Kitab Suci berkata,“Terkutuklah setiap orang yang gagal menaati semua perintah yang tertulis dalam Kitab Hukum Taurat.”
11. Jadi jelaslah bahwa tidak ada seorang pun yang bisa diterima sebagai orang benar di hadapan Allah karena menaati Hukum Musa, karena Kitab Suci berkata,“Orang yang dianggap benar oleh Tuhan akan hidup selamanya karena percaya penuh kepada-Nya.”
12. Sedangkan Hukum Musa bukan atas dasar percaya, tetapi atas dasar perbuatan. Karena ada tertulis,“Hidup seseorang diberkati hanya kalau berbuat sesuai semua perintah dalam Hukum Taurat.”
13. Jadi kita semua terkutuk karena setiap kita “gagal menaati semua perintah yang ada di dalam Hukum Taurat.” Tetapi Kristus menebus kita dari kutukan itu dengan menggantikan diri-Nya sendiri sebagai yang terkutuk itu demi untuk kita semua. Karena tertulis dalam Kitab Suci,“Terkutuklah orang yang mati digantung di tiang kayu.”
14. Begitulah rencana Allah, supaya berkat yang dijanjikan kepada Abraham itu bisa diberikan— bukan hanya kepada orang Yahudi saja, tetapi juga kepada “semua bangsa yang bukan Yahudi,” yaitu kepada setiap kita yang melalui percaya penuh bersatu dengan Kristus Yesus. Dan melalui percaya itulah kita juga menerima Roh Kudus sesuai dengan janji Allah.
15. Saudara-saudari, biarlah saya memberikan contoh yang sederhana: Kalau seseorang sudah membuat suatu surat perjanjian atau surat warisan dan surat itu sudah disahkan, maka siapa pun tidak boleh membatalkannya atau menambahkan ketentuan-ketentuan lain ke dalam surat itu.
18. Jadi berkat yang kita warisi dari Abraham karena kita bersatu dengan Kristus— yaitu si Keturunan Abraham itu, bukan atas dasar taat kepada Hukum Taurat. Karena kalau atas dasar perbuatan kita sendiri, berarti bukan atas dasar suatu perjanjian. Tetapi memang berkat itu diberikan oleh Allah karena kebaikan hati-Nya kepada Abraham melalui perjanjian tersebut.
21. Jadi, pasti ada orang yang mau bertanya, “Kalau begitu apakah Hukum Taurat yang diberikan oleh Allah bertentangan dengan janji-janji-Nya kepada Abraham?” Tentu saja tidak! Kita harus memahami bahwa Hukum Musa tidak mempunyai kekuatan untuk memberi hidup yang selama-lamanya kepada siapa pun. Hukum Taurat Allah berikan bukan sebagai jalan supaya kita menjadi benar di hadapan Allah.
22. Bahkan Kitab Suci berkata bahwa dosa sudah menguasai kehidupan manusia. Jadi satu-satunya jalan untuk bisa diselamatkan hanyalah melalui percaya penuh kepada Kristus Yesus, dan melalui percaya kita menerima berkat yang sudah Allah janjikan kepada Abraham.
23. Tetapi sementara manusia menunggu kedatangan Kristus— yaitu Keturunan Abraham itu, dan sebelum kita bisa dibenarkan di hadapan Allah melalui percaya tersebut, Allah memberikan Hukum Taurat untuk mengatur manusia. Pada waktu itu Hukum Musa menjadi seperti pagar yang memagari kita sampai kesempatan terbuka untuk kita percaya dan dihidupkan secara rohani.
24. Atau Hukum Musa bisa juga digambarkan seperti pengawas yang mengawasi, mendidik, dan menuntun kita kepada Kristus, supaya kita mendapat kesempatan untuk dibenarkan Allah melalui percaya penuh kepada Kristus.