2. Banyak saudara-saudari seiman yang akan tersesat dan mengikuti cara hidup mereka— yaitu cara hidup yang dipimpin oleh hawa nafsu. Lalu waktu orang-orang lain yang belum percaya kepada Kristus melihat hal itu, mereka akan menghina ajaran kita, karena mereka akan berpikir bahwa ajaran sesat itu memang ajaran kita.
3. Guru-guru palsu itu sangat rakus. Jadi lewat ajaran yang licik, mereka akan berusaha menipu kalian untuk mendapatkan uang. Sejak dulu, Allah sudah menyiapkan hukuman bagi mereka, dan Dia tidak tidur. Dia melihat semua yang mereka lakukan, dan pasti akan membinasakan mereka.
4. Sebagai bukti yang pertama, Allah tidak memberi ampun kepada malaikat-malaikat yang berdosa, tetapi mereka dipenjarakan di dalam jurang yang gelap di dalam neraka, supaya diadili pada Hari Pengadilan.
5. Dan bukti kedua, Allah menghukum orang-orang pada zaman Nuh ketika Dia mendatangkan banjir besar. Tetapi Allah melindungi Nuh dan tujuh orang lainnya. Nuh adalah orang yang memberitakan tentang hidup yang benar, sedangkan mereka yang binasa adalah orang yang menolak untuk bertobat dan melayani Allah.
6. Bukti yang ketiga: Allah menghukum kota Sodom dan Gomora dengan menghanguskan semua isinya sampai menjadi abu. Biarlah kejadian itu menjadi peringatan bagi kita, supaya kita tidak mencontoh cara hidup mereka yang tidak menghormati Allah.
9. Jadi dari ketiga contoh itu, jelaslah bahwa Tuhan Allah pasti akan menyelamatkan orang-orang yang melayani-Nya dari kesusahan. Dan tentu saja orang-orang yang jahat akan dipenjarakan sampai tiba waktunya mereka dihukum pada Hari Pengadilan—
18-19. Mereka menyampaikan ajaran-ajaran mereka supaya kedengarannya seperti ilmu yang tinggi, tetapi sebenarnya tidak masuk akal. Mereka mengajar seperti ini, “Sekarang Allah sudah membebaskan kita, jadi Dia tidak akan menghukum kita kalau kita mengikuti berbagai keinginan hawa nafsu yang berasal dari badan kita.” Dengan ajaran seperti itu mereka menjebak saudara-saudari kita yang baru saja meninggalkan hidup mereka yang penuh dosa. Karena guru-guru palsu itu berkata, “Marilah kita hidup bebas,” tetapi hasil ajaran seperti itu bukan kebebasan, tetapi perbudakan. Karena mereka sendiri pun adalah budak dosa. Siapa saja yang dikuasai dosa, dia sudah menjadi budak dosa.
20. Kasihan sekali! Karena apabila seseorang sudah mulai luput dari berbagai kejahatan dunia karena dia baru mengenal Tuhan dan Juruselamat kita Kristus Yesus, lalu kalau dia terjerat lagi dan dikuasai oleh dosa, berarti keadaannya lebih parah daripada ketika dia hidup sebelum percaya kepada Yesus.
21. Karena lebih baik kalau kita belum pernah mengetahui ajaran tentang bagaimana kita dibenarkan Allah dan dimampukan untuk hidup suci, daripada kita sudah mengetahui ajaran itu tetapi menolaknya.
22. Karena orang itu akan seperti anjing dan babi dalam kedua peribahasa ini: “Anjing yang muntah akan memakan muntahnya lagi.” Dan “Babi yang sudah dimandikan dengan bersih akan kembali mandi lumpur di dalam kolam lumpur.”