1. Begitu juga setiap kalian istri-istri hendaklah kamu taat kepada kemauan suamimu. Dengan berbuat seperti itu, apabila ada suami yang belum percaya kepada ajaran Kristus, dengan melihat cara hidupmu saja dia bisa menjadi percaya. Kamu tidak perlu berbicara apa-apa kepadanya,
2. karena setiap hari kamu bersaksi kepadanya lewat kelakuanmu yang murni atas dasar hormat kepada Allah.
3. Janganlah kecantikanmu hanya cantik luar saja, seperti menghias rambut, memakai perhiasan emas, atau pakaian yang indah.
4. Tetapi biarlah kecantikanmu merupakan hal-hal yang tidak kelihatan juga— yaitu kecantikan yang keluar dari dalam hatimu. Maksudnya hati yang lemah lembut dan tenang. Dan sampai kamu menjadi tua, kecantikan seperti itu tidak akan hilang dan sangat berharga di mata Allah.
5. Begitulah cara yang dipakai oleh perempuan-perempuan yang suci pada zaman dulu untuk menjadikan diri mereka cantik: Mereka bersandar kepada Allah dan taat kepada kemauan suami mereka masing-masing.
6. Sebagai contoh, Sara mengikuti kemauan Abraham dan memanggil dia “Tuan.” Kalian masing-masing juga akan menjadi putri Sara, kalau kamu terus berbuat baik dan tidak takut kepada ancaman apa pun dari suamimu atau orang lain.
7. Begitu juga, para suami, hendaklah kalian masing-masing hidup baik dengan istrimu, dan menyadari bahwa secara jasmani perempuan lebih lemah dari laki-laki. Dan kamu juga harus menghormati istrimu, dengan mengingat bahwa dia juga— lewat kebaikan hati Allah, akan masuk ke dalam hidup yang selama-lamanya. Kalau kamu tidak menghormati istrimu, maka doa-doamu tidak akan didengar dan tidak akan dijawab oleh Allah.