1. Saya sangat prihatin mendengar berita bahwa ada dosa percabulan yang sangat memalukan di antara kalian, dan jenis percabulan yang seperti itu jarang terjadi sekali pun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan! Karena saya dengar ada seorang laki-laki yang mengambil istri ayahnya.
10. Sekarang saya perlu menjelaskan bahwa yang saya maksudkan bukanlah supaya kita tidak bergaul dengan semua orang duniawi yang melakukan percabulan, atau orang yang berbuat dosa lain— seperti orang yang serakah, orang yang menipu orang lain untuk mendapatkan uang, atau penyembah berhala. Supaya terhindar dari orang-orang seperti itu, kita perlu keluar dari dunia ini!
11. Tetapi maksud saya hindarilah orang yang menyebut dirinya saudara seiman, sedangkan dia masih melakukan percabulan ataupun berbuat dosa lain— yaitu serakah, menyembah berhala, atau orang yang menghina orang lain, pemabuk, atau orang yang suka menipu untuk mendapatkan uang. Jangan pernah berhubungan dengan orang-orang seperti itu yang pura-pura berbuat baik— bahkan makan bersama juga jangan!
12-13. Bukan urusan kita untuk menghakimi orang-orang yang bukan saudara seiman. Itu urusan Allah. Tetapi kalian harus mengatur dan siap menghakimi orang-orang yang sudah menjadi anggota jemaat. Seperti tertulis dalam Firman Tuhan, “Usirlah orang jahat dari antara kalian!”