15. Jadi, saya putuskan untuk melakukan ini: Waktu saya berdoa, saya akan melibatkan roh dan pikiran saya. Dan waktu saya menyanyikan pujian, saya akan melibatkan roh dan pikiran saya.
16. Karena kalau kamu memuji Allah dengan rohmu dalam bahasa Roh saja, bagaimana pendengar yang tidak mengerti bisa turut memuji Allah atau mengucapkan “Amin” atas ucapan syukurmu itu?
17. Biarpun kamu bersyukur kepada Allah dengan cara yang baik sekali, tetapi orang lain yang mendengar tidak bisa dikuatkan oleh bahasa Rohmu itu.
18. Saya bersyukur kepada Allah karena saya lebih sering berbicara dalam berbagai bahasa Roh dari kalian.
19. Tetapi dalam pertemuan jemaat, daripada saya mengucapkan ribuan kata-kata dalam bahasa Roh, lebih baik saya mengucapkan lima kata yang bisa dimengerti— supaya para pendengar dikuatkan oleh ajaran saya.
20. Saudara-saudari, tentang hal ini janganlah berpikir seperti anak-anak. Tetapi tentang kejahatan— yah, jadilah seperti bayi! Tetapi dalam pemikiranmu tentang hal ini, hendaklah kamu menjadi dewasa!
21. Tentang kemampuan khusus bahasa Roh, bisa dibaca di dalam Firman Tuhan,“Dengan memakai orang-orang yang memusuhi mereka yang berbicara dalam bahasa yang lain—yaitu suku-suku orang asing,Aku akan berbicara kepada bangsa Israel yang keras kepala ini,tetapi mereka tetap tidak akan mendengarkan Aku.”Demikianlah perkataan Tuhan.