1 Korintus 11:28-29-34 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

3. Tetapi sekarang saya mau menyampaikan hal ini: Kepala dari Kristus adalah Allah. Dan kepala dari setiap laki-laki adalah Kristus, dan kepala dari setiap istri adalah suaminya.

4. Jadi, kalau laki-laki bernubuat atau berdoa dengan memakai kain penutup kepala, berarti dia tidak menghormati dan tidak menaati Kristus sebagai Kepalanya.

5. Sebaliknya, waktu perempuan berdoa atau bernubuat, dia harus memakai kain penutup kepala. Kalau tidak, berarti dia tidak hormat dan tidak taat kepada suaminya sebagai kepalanya. Karena tidak pantas bagi seorang perempuan kalau dia berdoa atau bernubuat tanpa penutup kepala. Hal itu memalukan sama seperti perempuan yang kepalanya dicukur sampai botak.

6. Kalau seorang perempuan tidak mau memakai penutup kepala, biarlah dia memotong rambutnya supaya pendek seperti rambut laki-laki! Tetapi kalau dia merasa malu dilihat dengan rambut pendek seperti laki-laki ataupun dicukur, maka biarlah dia memakai penutup kepala.

7. Tetapi seorang laki-laki memang tidak perlu memakai kain penutup kepala waktu berdoa atau bernubuat, karena laki-laki diciptakan menggambarkan Allah dan menunjukkan kemuliaan Allah. Sedangkan perempuan menunjukkan kemuliaan laki-laki.

8. Karena laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuanlah yang berasal dari laki-laki.

9. Dan juga laki-laki yang pertama— yaitu Adam, tidak diciptakan untuk membantu perempuan, tetapi perempuan yang pertama— yaitu Hawa, diciptakan untuk membantu laki-laki.

28-29. Karena itu biarlah setiap orang memeriksa dirinya sendiri sebelum dia makan roti dan minum air anggur perjamuan untuk memastikan bahwa dia menyadari apa itu arti dari roti dan air anggur itu. Karena kalau seseorang makan roti dan minum anggur itu dengan tidak sadar akan artinya, dia mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri.

30. Dan oleh karena itulah ada banyak di antara kalian yang sering sakit dan lemah, dan ada juga yang mati!

31. Tetapi kalau kita memeriksa diri kita sendiri dan sadar akan arti dari perjamuan itu, maka kita tidak perlu lagi takut akan hukuman Tuhan.

32. Sekalipun Tuhan memberi hukuman kepada kita, hal itu untuk mendidik kita— supaya kita tidak dibinasakan bersama orang-orang jahat yang ada di dunia ini.

33. Oleh karena itu, Saudara-saudari, apabila kalian berkumpul untuk Perjamuan Tuhan, sabarlah menunggu dan saling bergiliran sehingga kalian merayakannya secara tertib dan teratur.

34. Kalau ada orang yang lapar, sebaiknya dia makan dulu di rumahnya, sehingga perayaan bersama tidak menjadi kesempatan bagi dia untuk mendatangkan hukuman atas dirinya. Dan mengenai pertanyaan-pertanyaan kalian yang lain, saya akan ajarkan ketika saya datang.

1 Korintus 11