3. Kita juga bersukacita karena penderitaan yang kita alami. Mengapa kita bersukacita karena penderitaan itu? Karena kita tahu bahwa penderitaan itu membuat kita menjadi lebih sabar.
4. Kesabaran itu membuat kita tahan uji. Dan tahan uji memberi pengharapan kepada kita.
5. Dan pengharapan tidak pernah mengecewakan kita karena Allah telah mencurahkan kasih-Nya untuk mengisi hati kita. Allah memberikan kasih-Nya kepada kita melalui Roh Kudus. Roh Kudus adalah hadiah Allah bagi kita.
6. Kristus mati untuk kita ketika kita masih lemah. Dahulu kita hidup melawan Allah, tetapi pada saat yang tepat, Kristus telah mati untuk kita.
7. Sangat sedikit orang yang rela mati untuk menyelamatkan hidup orang lain, walaupun orang lain itu seorang yang baik. Jika orang itu sangat baik, mungkin ada yang mau mati untuknya.
8. Tetapi Kristus mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Dengan jalan itu Allah telah menunjukkan bahwa Ia sangat mengasihi kita.
9. Kita telah dijadikan benar di hadapan Allah oleh kematian Kristus. Jadi, kita pasti diselamatkan dari kemarahan Allah melalui Kristus.
10. Maksudku, ketika kita masih menjadi musuh Allah, Allah telah menjadikan kita sahabat-Nya melalui kematian Anak-Nya. Sekarang kita adalah sahabat Allah, pastilah Allah akan menyelamatkan kita melalui hidup Anak-Nya.
11. Dan kita bukan hanya diselamatkan, tetapi kita juga sangat bersukacita sekarang. Kita bersukacita dalam Tuhan melalui Tuhan kita, Yesus Kristus, karena Dia kita menjadi sahabat Allah sekarang.
12. Dosa masuk ke dunia karena perbuatan satu orang, dan bersama dosa datang kematian. Jadi, itulah sebabnya semua orang harus mati, sebab semua orang telah berdosa.
13. Dosa sudah ada di dunia sebelum hukum Taurat ada. Tetapi jika tidak ada hukum Taurat, Allah tidak memperhitungkan dosa itu.
14. Sejak Adam sampai Musa, semua orang harus mati. Adam mati karena dosa, yaitu tidak menaati perintah Allah, tetapi orang yang berdosa bukan seperti cara Adam, juga harus mati.Adam dapat diperbandingkan dengan Kristus yang akan datang kemudian.