Kisah 28:1-14 Perjanjian Baru: Versi Mudah Dibaca (AMD)

1. Setelah kami tiba di pantai dengan selamat, baru kami tahu bahwa pulau itu adalah Malta.

2. Hujan turun dan sangat dingin. Orang yang tinggal di pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka memasang api dan menyambut kami semuanya.

3. Paulus mengumpulkan ranting-ranting dan membuangnya ke dalam api. Kemudian seekor ular beracun keluar dari dalam api karena panasnya, lalu menggigit tangan Paulus.

4. Penduduk melihat ular itu tergantung pada tangan Paulus, mereka mengatakan, Pasti orang itu pembunuh. Sekalipun dia telah selamat dari laut, dewi keadilan tidak membiarkannya hidup.

5. Tetapi dengan gerakan tangan Paulus, ular itu terlepas dan jatuh ke dalam api. Paulus sendiri tidak menderita apa-apa.

6. Mereka menyangka dia menjadi bengkak atau mati terjatuh. Setelah lama menunggu dan tidak terjadi sesuatu yang jelek terhadap Paulus, maka sebaliknya mereka mengatakan, Dia adalah seorang dewa.

7. Dekat tempat itu terdapat ladang-ladang milik pejabat pulau itu. Namanya Publius. Ia menerima kami di rumahnya dan selama tiga hari ia menghibur kami dengan ramah.

8. Ayah Publius berada di tempat tidur karena menderita demam dan disentri. Paulus pergi menengoknya. Sambil berdoa, ia meletakkan tangannya ke atasnya dan menyembuhkannya.

9. Ketika hal itu terjadi, orang lain yang sakit di pulau itu berdatangan dan disembuhkan.

10. Mereka menghormati kami dengan memberi banyak hadiah dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan kami.

11. Tiga bulan kemudian kami berangkat dengan sebuah kapal dari Aleksandria. Kapal itu melewatkan musim dingin di pulau itu. Di bagian depan kapal itu terdapat lambang: Dewa Kembar.

12. Kami tiba di Sirakusa dan tinggal di sana selama tiga hari.

13. Dari sana kami berlayar dan tiba di Regium. Besoknya angin dari selatan bertiup sehingga kami dapat berlayar ke Puteoli dan kami tiba di sana hari berikutnya.

14. Di sana kami bertemu dengan beberapa saudara seiman dan mereka meminta kami tinggal di sana tujuh hari. Kemudian kami tiba di Roma.

Kisah 28