4. Yerusalem seperti hantu yang berusaha untuk memperdengarkan suaranya dari dalam tanah, suara yang redup dari dalam debu.
5. Akan tetapi semua orang asing yang kejam itu akan hilang seperti debu atau sekam ditiup angin. Dengan tiba-tiba dan tak disangka-sangka.
6. Tuhan Yang Mahakuasa akan membebaskan kota itu dengan badai dan gempa bumi yang dahsyat. Ia akan mendatangkan topan dan api yang mengamuk.
7. Lalu semua pasukan asing yang menyerang Yerusalem, kota mezbah Allah, semua yang mengepung dan menggempur kota itu, akan hilang seperti mimpi di waktu malam.
8. Bangsa-bangsa yang berkumpul untuk menyerang Yerusalem akan seperti orang kelaparan yang mimpi ia sedang makan, lalu bangun dengan perut kosong, atau seperti orang kehausan yang mimpi ia sedang minum, lalu bangun dengan kerongkongan kering.
9. Teruslah keheran-heranan dan menutup mata seperti orang buta! Jadilah mabuk, tetapi bukan karena minum anggur. Berjalanlah terhuyung-huyung, tetapi bukan karena minum arak.
10. Tuhan membuat kamu mengantuk dan tidur nyenyak. Ia menutupi mata para nabi dan menudungi muka para pelihat.
11. Arti setiap penglihatan akan tersembunyi bagimu, seperti buku yang disegel. Jika buku itu dibawa kepada seorang yang dapat membaca supaya ia membacakannya bagimu, ia akan berkata bahwa ia tidak bisa, karena buku itu disegel.
12. Jika dibawa kepada orang yang buta huruf, ia akan menjawab bahwa ia tidak bisa membaca.
13. Tuhan berkata, “Orang-orang itu hanya menyembah Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku. Agama mereka hanya peraturan manusia yang dihafalkan.
14. Karena itu mereka akan Kukejutkan dengan pukulan bertubi-tubi. Orang yang bijaksana akan menjadi bodoh, dan semua kepandaian mereka tak akan berguna.”
15. Celakalah orang yang berusaha menyembunyikan rencananya dari Tuhan! Mereka bertindak dengan diam-diam, dan menyangka tak seorang pun melihat atau tahu apa yang mereka lakukan.
16. Segalanya mereka putar balikkan. Manakah yang lebih penting, tukang periuk atau tanah liat? Mungkinkah yang dibuat berkata kepada pembuatnya, “Bukan engkau yang membuat aku”? Atau dapatkah benda itu berkata kepadanya, “Engkau tak bisa apa-apa”?