5. Maka di depan imam-imam dan semua rakyat yang berdiri di Rumah Tuhan itu, aku berkata kepada Hananya,
6. “Bagus! Mudah-mudahan saja ramalanmu itu menjadi kenyataan, dan Tuhan betul-betul membawa kembali dari Babel barang-barang Rumah Tuhan bersama dengan semua orang yang telah dibuang ke sana.
7. Tapi engkau, Hananya, dan kamu semua, hai rakyat, dengarkanlah ini:
8. Nabi-nabi sebelum masa kita telah meramalkan bahwa peperangan, malapetaka, serta wabah penyakit akan menimpa banyak bangsa dan kerajaan yang kuat-kuat.
9. Tapi nabi yang meramalkan keadaan damai, hanya dapat diakui sebagai nabi yang sungguh-sungguh diutus oleh Tuhan, kalau ramalan-ramalannya menjadi kenyataan.”
10. Lalu Hananya merenggut gandar dari tengkukku dan mematahkannya.