Rut 2:1-18 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

1. Naomi mempunyai seorang anggota keluarga dari pihak mendiang suaminya, Elimelekh. Orang itu kaya dan terpandang. Namanya Boas.

2. Pada suatu hari kata Rut kepada Naomi, “Ibu, saya permisi mau ke ladang untuk memungut gandum yang mungkin terjatuh dari tangan para penuai. Saya rasa tentu ada saja orang yang akan membiarkan saya melakukan hal itu.”“Baik, nak!” jawab Naomi, “pergilah!”

3. Maka pergilah Rut ke ladang dan memungut gandum mengikuti para penuai. Kebetulan ia pergi ke ladang milik Boas.

4. Tidak lama kemudian Boas datang dari Betlehem dan memberi salam kepada para penuai. “Semoga Tuhan menyertai kalian,” katanya.Para penuai menjawab, “Semoga Tuhan memberkati Bapak.”

5. Lalu Boas bertanya kepada mandurnya, “Siapa wanita itu?”

6. Mandur itu menjawab, “Dia wanita bangsa Moab yang baru datang bersama Naomi dari negeri Moab.

7. Ia minta izin dari saya supaya diperbolehkan ikut di belakang para penuai untuk memungut gandum yang tercecer. Sejak pagi ia bekerja terus, dan sekarang baru saja berhenti untuk beristirahat sebentar di pondok.”

10. Mendengar itu, Rut sujud di hadapan Boas dan berkata, “Pak, saya tidak layak menerima perlakuan yang begitu baik dari Bapak. Saya ini orang asing dan tidak seharusnya mendapat perhatian Bapak!”

11. Boas menjawab, “Saya sudah mendengar tentang segala sesuatu yang kaulakukan terhadap ibu mertuamu sejak suamimu meninggal. Saya tahu bahwa engkau telah meninggalkan orang tuamu dan tanah airmu untuk datang dan tinggal di sini bersama orang-orang yang belum kaukenal.

12. Semoga Tuhan membalas segala kebaikanmu. Semoga kau menerima apa yang patut diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah Israel, karena engkau telah datang untuk berlindung kepada-Nya!”

13. Rut menjawab, “Bapak sungguh baik kepada saya, meskipun saya tidak sama dengan pekerja Bapak. Keramahan Bapak sangat menghibur hati saya.”

14. Ketika sudah waktunya untuk makan, Boas berkata kepada Rut, “Marilah makan. Ini sausnya.” Maka Rut pun makan bersama dengan para penuai. Boas juga memberikan gandum panggang kepadanya, dan Rut makan sampai kenyang. Setelah makan, ada pula sisanya.

15-16. Kemudian Rut pergi lagi memungut gandum. Setelah ia pergi, Boas berkata kepada para penuainya, “Kalau dia memungut gandum di antara yang sudah diikat, biarkan saja. Jangan membuat dia malu atau memarahi dia. Baiklah kalian sengaja mencabut sedikit-sedikit dari yang sudah diikat-ikat itu, dan menjatuhkannya untuk dia supaya dia memungutnya.”

17. Rut terus saja memungut gandum di ladang sampai sore. Setelah ia memukul-mukul batang-batang gandum itu untuk melepaskan biji-bijinya dari batangnya, ternyata ia telah mengumpulkan kira-kira sepuluh kilogram.

18. Kemudian ia pulang ke kota dengan membawa hasil pungutannya itu dan menunjukkan kepada ibu mertuanya berapa banyak yang telah dipungutnya. Dan ia juga memberikan kepada ibu mertuanya itu makanan yang tak dapat dihabiskannya pada waktu makan.

Rut 2