Markus 12:2-17 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

2. Ketika sudah waktunya musim memetik buah anggur, orang itu mengirim seorang pelayannya kepada penggarap-penggarap kebun itu, untuk menerima bagiannya.

3. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap pelayan itu. Kemudian mereka memukulnya, lalu menyuruh dia pulang dengan tangan kosong.

4. Lalu pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul kepala pelayan itu, lalu mengusirnya sambil mencaci maki.

5. Pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi mereka membunuh pelayan itu. Dan begitulah seterusnya mereka memperlakukan banyak pelayan yang lain pula: ada yang dipukuli dan ada juga yang dibunuh.

6. Siapakah lagi yang dapat dikirim sekarang oleh pemilik kebun itu? Hanya tinggal seorang, yaitu anaknya sendiri yang dikasihinya. Jadi akhirnya ia mengirim anaknya itu kepada penggarap-penggarap itu. ‘Pasti anak saya akan dihormati,’ pikirnya.

7. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata satu sama lain, ‘Ini dia ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kita mendapat warisannya!’

8. Maka anak itu ditangkap, lalu dibunuh. Mayatnya mereka buang ke luar kebun itu.”

9. Lalu Yesus bertanya, “Apakah yang akan dilakukan oleh pemilik kebun itu? Pasti ia akan datang dan membunuh penggarap-penggarap itu, lalu menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap yang lain.

10. Kalian tentunya sudah membaca ayat ini dalam Alkitab,‘Batu yang tidak terpakai oleh tukang-tukang bangunansudah menjadi batu yang terutama.

11. Inilah perbuatan Tuhan;alangkah indahnya!’ ”

12. Maka para pemuka bangsa Yahudi yang mendengar perumpamaan itu, berusaha menangkap Yesus, sebab mereka tahu perumpamaan itu ditujukan Yesus kepada mereka. Tetapi mereka takut akan orang banyak. Jadi, mereka pergi meninggalkan Yesus.

13. Beberapa orang Farisi dan beberapa anggota golongan Herodes disuruh menjebak Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan.

14. Mereka datang kepada Yesus dan berkata, “Bapak Guru, kami tahu Bapak jujur dan tidak menghiraukan pendapat siapa pun. Bapak mengajar dengan terus terang mengenai kehendak Allah untuk manusia, sebab Bapak tidak pandang orang. Nah, cobalah Bapak katakan kepada kami, ‘Menurut peraturan agama kita, bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kita membayar pajak itu, atau tidak?’ ”

15. Yesus mengetahui kemunafikan mereka. Ia menjawab, “Apa sebab kalian mau menjebak Aku? Coba perlihatkan kepada-Ku sekeping uang perak.”

16. Maka mereka memberikan kepada-Nya sekeping uang perak. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan nama siapakah ini?”“Kaisar,” jawab mereka.

17. “Nah, kalau begitu,” kata Yesus, “berilah kepada Kaisar apa yang milik Kaisar, dan kepada Allah apa yang milik Allah.”Mereka heran mendengar Dia.

Markus 12