Hakim-Hakim 11:24-38 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

24. Dan sekarang ini apakah engkau mau mengambilnya kembali? Tanah yang diberikan oleh Kamos, dewamu itu, kepadamu bolehlah tetap kalian miliki. Tetapi apa yang telah diberikan Tuhan, Allah kami kepada kami, akan kami pertahankan.

25. Kau kira kau lebih baik dari Balak anak Zipor, raja Moab? Balak tidak pernah menantang atau berperang dengan kami.

26. Tiga ratus tahun lamanya Israel menduduki Hesybon dan Aroër serta desa-desa di sekelilingnya, dan semua kota-kota di tepi Sungai Arnon. Dan mengapa selama itu kau tidak mengambilnya kembali?

27. Tidak, kami tidak bersalah kepadamu. Engkaulah yang bersalah karena menyerang kami. Tuhanlah hakim yang hari ini memutuskan perkara ini antara bangsa Israel dan bangsa Amon.”

28. Tetapi raja Amon tidak menghiraukan pesan dari Yefta itu.

29. Kemudian Roh Tuhan menguasai Yefta. Maka pergilah Yefta mengunjungi daerah Gilead dan Manasye kemudian kembali ke Mizpa di Gilead. Dari situ ia meneruskan perjalanannya ke wilayah bangsa Amon.

30. Yefta membuat janji ini kepada Tuhan, “Kalau Tuhan mengizinkan saya mengalahkan orang Amon,

31. dan saya kembali dengan selamat, maka siapa pun yang pertama-tama keluar dari rumah saya untuk menyambut saya, akan saya persembahkan sebagai kurban bakaran kepada Tuhan.”

32. Lalu Yefta menyeberangi Sungai Yordan untuk memerangi orang Amon, dan Tuhan memberikan kemenangan kepadanya.

33. Yefta menggempur mereka habis-habisan dari Aroër sampai ke daerah sekitar Minit -- seluruhnya dua puluh kota -- dan sampai sejauh Abel-Keramim. Banyak sekali orang Amon yang mati, sehingga kalahlah mereka terhadap orang Israel.

34. Ketika Yefta kembali ke Mizpa, anak gadisnya datang menyambut dia dengan menari sambil memukul rebana. Itulah anaknya yang satu-satunya.

35. Begitu Yefta melihatnya, Yefta menjadi sangat sedih sehingga ia mengoyak-ngoyak bajunya, sambil berkata, “Aduh anakku, hancurlah hatiku! Mengapakah harus kau yang menjadikan hatiku pedih? Aku telah bersumpah kepada Tuhan, dan aku tak dapat lagi menariknya kembali!”

36. Lalu kata gadis itu kepada Yefta, “Ayah sudah bersumpah kepada Tuhan, dan Tuhan telah memperkenankan Ayah membalas kejahatan orang-orang Amon, musuh Ayah itu. Jadi, apa yang telah Ayah janjikan, hendaklah ayah jalankan.”

37. “Hanya,” kata gadis itu selanjutnya, “saya mohon satu hal: Berilah saya waktu dua bulan untuk jalan-jalan di pegunungan bersama-sama dengan kawan-kawan saya. Di sana saya akan menangisi nasib saya, sebab saya akan meninggal semasa masih perawan.”

38. Ayahnya mengizinkannya, lalu melepaskannya pergi. Gadis itu dan kawan-kawannya pergi ke pegunungan untuk bersedih hati di sana, karena ia akan meninggal sebelum menikah dan mempunyai anak.

Hakim-Hakim 11