3. Segera dibawalah mangkuk-mangkuk itu kepadanya, lalu mereka semua minum anggur dari alat-alat minum itu.
4. Sambil minum mereka memuji-muji dewa-dewa yang terbuat dari emas, perak, tembaga, kayu dan batu.
5. Tiba-tiba tampaklah tangan manusia yang menuliskan sesuatu pada dinding istana di tempat yang paling terang kena sinar lampu, sehingga raja dapat melihatnya dengan jelas.
6. Ia menjadi pucat pasi dan begitu ketakutan sehingga lututnya gemetaran.
7. Dengan berteriak ia meminta supaya para ahli nujum, ahli jampi dan ahli perbintangan dipanggil. Ketika mereka datang, raja berkata, “Barangsiapa dapat membaca tulisan itu dan memberitahukan artinya kepadaku, akan kuberi pakaian kerajaan berupa jubah ungu dan kalung emas tanda kehormatan. Selain itu ia akan kuangkat menjadi penguasa ketiga dalam kerajaanku.”
8. Para cerdik pandai melangkah maju, tapi tak seorang pun dari mereka dapat membaca tulisan itu atau memberitahukan artinya kepada raja.
9. Raja Belsyazar menjadi lebih cemas dan pucat lagi; juga para pembesarnya sangat kebingungan.
10. Mendengar teriakan-teriakan raja dan para pembesarnya, ibunda raja masuk ke dalam ruang pesta. Lalu ia berkata, “Hiduplah Tuanku selama-lamanya! Tenangkanlah hati Tuanku dan jangan menjadi pucat.