1. Oleh sebab itu saya sudah membuat keputusan untuk tidak datang lagi padamu dengan kunjungan yang membuat kalian sedih.
2. Sebab kalau saya menyedihkan kalian, siapa pula yang dapat menghibur saya, kalau bukan orang-orang itu juga yang sudah saya sedihkan hatinya?
3. Itu sebabnya saya menulis surat itu kepadamu. Saya tidak mau mengunjungimu, lalu disedihkan oleh kalian padahal kalianlah yang seharusnya menggembirakan saya. Sebab saya yakin bahwa kalau saya gembira, maka Saudara semuanya gembira juga.
4. Saya menulis kepadamu dengan hati yang sedih dan berat dan dengan banyak mencucurkan air mata. Maksud saya bukan supaya kalian menjadi sedih, tetapi supaya kalian menyadari bahwa saya sangat mengasihi kalian.
15-16. Sebab kami adalah seperti bau kemenyan yang harum, yang dibakar oleh Kristus untuk Allah. Terhadap orang-orang yang sedang menuju kehancuran, kami ini seperti bau kematian yang membunuh; tetapi terhadap orang-orang yang sedang diselamatkan, kami seperti bau harum yang membawa kehidupan. Nah, siapakah yang dapat memenuhi tugas ini?