1 Samuel 1:4-18 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

4. Setiap kali jika Elkana mempersembahkan kurban, Penina dan semua anaknya masing-masing diberinya sebagian dari daging kurban itu.

5. Tetapi Hana diberinya sebagian saja sebab Tuhan tidak memberi anak kepadanya. Meskipun begitu Elkana sangat mencintai Hana.

6. Hana selalu disakiti hatinya dan dihina oleh Penina, madunya itu, karena Tuhan tidak memberi anak kepadanya.

7. Hal itu terjadi dari tahun ke tahun; kalau mereka pergi ke Rumah Tuhan, selalu Hana disakiti hatinya oleh Penina. Seringkali Hana menangis dan tidak mau makan karena ia dihina.

8. Lalu setiap kali pula Elkana, suaminya, bertanya, “Mengapa kau menangis Hana? Mengapa kau tak mau makan dan terus sedih saja? Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?”

11. Kemudian Hana mengucapkan janji, katanya, “Tuhan Yang Mahakuasa, perhatikanlah hamba-Mu ini! Lihatlah sengsara hamba. Ingatlah kepada hamba dan jangan lupakan hamba! Jika Engkau memberikan kepada hamba seorang anak laki-laki, hamba berjanji akan memberikan dia kepada-Mu seumur hidupnya. Hamba berjanji juga bahwa rambutnya tidak pernah akan dipotong.”

12. Lama sekali Hana berdoa, dan Eli memperhatikan mulut wanita itu.

13. Hana berdoa dalam hati, jadi hanya bibirnya yang komat-kamit, tetapi suaranya tidak terdengar. Sebab itu ia disangka mabuk oleh Eli.

14. Maka Eli pun berkata kepadanya, “Masakan kau mabuk di sini! Jangan minum anggur lagi!”

15. Tetapi Hana menjawab, “Aku tidak mabuk, Pak, aku sama sekali tidak minum anggur! Aku putus asa, dan sedang berdoa menceritakan segala penderitaanku kepada Tuhan.

16. Janganlah aku ini dianggap perempuan jalang. Aku berdoa seperti ini karena aku sangat sedih.”

17. Lalu kata Eli, “Kalau begitu pulanglah dengan selamat. Semoga Allah Israel mengabulkan permintaanmu.”

18. Jawab Hana, “Semoga aku mendapat restu Bapak.” Kemudian ia pergi, lalu makan; dan ia tidak sedih lagi.

1 Samuel 1