1 Raja-Raja 2:21-40 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

21. Batsyeba menjawab, “Izinkanlah Adonia, abangmu itu mengawini Abisag.”

22. “Mengapa Ibu meminta hal itu kepada saya?” tanya Salomo. “Itu sama saja dengan meminta supaya saya memberikan tahta kerajaan ini kepadanya. Bukankah dia abang saya? Lagi pula Imam Abyatar dan Yoab memihak dia!”

23. Setelah berkata begitu bersumpahlah Salomo demi Tuhan, “Biarlah saya terkena kutukan Tuhan, kalau saya tidak menghukum mati Adonia karena permintaannya itu!

24. Tuhan telah mengukuhkan kedudukan saya pada tahta ayah saya, Daud. Tuhan telah menepati janji-Nya dan telah memberikan kerajaan ini kepada saya dan keturunan saya. Saya bersumpah demi Tuhan yang hidup bahwa Adonia akan mati hari ini juga!”

25. Maka Raja Salomo memberi perintah kepada Benaya, lalu Benaya pergi membunuh Adonia.

26. Kemudian berkatalah Raja Salomo kepada Imam Abyatar, “Pergilah ke kampung halamanmu di Anatot. Kau patut dihukum mati, tapi hari ini aku tak akan membunuhmu, karena ketika kau masih bersama ayahku, kau ikut merasakan segala penderitaannya. Dan kau juga yang mengurus Peti Perjanjian Tuhan.”

27. Lalu Salomo memecat Abyatar sebagai imam. Dengan perbuatan Salomo itu apa yang telah dikatakan Tuhan di Silo tentang keturunan Imam Eli telah menjadi kenyataan.

28. Yoab mendengar tentang semua yang telah terjadi itu. Ia menjadi takut karena ia memihak kepada Adonia. Tapi, dahulu ia tidak memihak kepada Absalom. Maka ia lari ke Kemah Tuhan dan memegang ujung-ujung mezbah.

29. Berita ini disampaikan kepada Raja Salomo. Maka raja menyuruh Benaya membunuh Yoab.

30. Benaya pergi ke Kemah Tuhan dan berkata kepada Yoab, “Raja menyuruh engkau keluar dari situ!”“Tidak,” jawab Yoab. “Saya mau mati di sini.”Benaya kembali dan melaporkan hal itu kepada raja.

31. Mendengar itu raja berkata, “Pergilah dan laksanakanlah apa yang dikatakannya itu. Bunuh dia dan kuburkan dia, supaya aku dan seluruh keturunan ayahku tidak bertanggung jawab lagi atas pembunuhan yang dilakukan Yoab terhadap orang yang tidak bersalah.

32. Tuhan akan menghukum dia karena pembunuhan yang telah dilakukannya tanpa setahu ayahku. Abner perwira Israel, dan Amasa perwira Yehuda, kedua-duanya tidak bersalah. Mereka lebih baik daripada Yoab sendiri, tetapi ia membunuh mereka.

33. Hukuman karena kematian kedua perwira itu akan ditanggung oleh Yoab dan keturunannya untuk selama-lamanya. Tetapi seluruh keturunan ayahku yang menjadi raja, selalu akan diberkati Tuhan -- mereka akan beruntung.”

34. Maka pergilah Benaya ke Kemah Tuhan dan membunuh Yoab di situ. Lalu Yoab dikuburkan di rumahnya di luar kota.

35. Kemudian raja mengangkat Benaya menjadi panglima angkatan bersenjata menggantikan Yoab, dan Zadok diangkat menjadi imam menggantikan Abyatar.

36. Sesudah itu raja memanggil Simei lalu berkata kepadanya, “Buatlah rumah untuk dirimu di Yerusalem ini. Tinggallah di situ dan jangan keluar dari kota.

37. Kalau kau berani keluar dan pergi melewati anak Sungai Kidron, kau harus dibunuh; dan kau sendirilah yang menanggung kesalahan itu.”

38. “Baik, Paduka Yang Mulia,” jawab Simei. “Saya akan menuruti perintah Baginda.” Maka tinggallah Simei di Yerusalem beberapa waktu lamanya.

39. Setelah tiga tahun terjadilah hal berikut ini: Dua orang hamba Simei lari ke Gat, kepada Raja Akhis putra Maakha. Ketika Simei diberitahu tentang hal itu, ia

40. memasang pelana pada keledainya lalu pergi kepada Raja Akhis di Gat untuk mencari kedua hambanya itu. Ia menemukan mereka lalu membawa mereka pulang.

1 Raja-Raja 2